Catatan Perjalanan Malang-Jogja-Jakarta

. . . 'cause I'm leaving on the  jetplane train !

[261210, 1am]

anytime I spend my day, 
you will always be there.
even you do not physically stand next to me,
even you are a thousands mile away.
anytime I miss you, guys,
you will always be there.
grab my hand and 
take my heart to fly.
anytime you take me breathless,
there seems to be many fireflies 
light up my velvet sky.
anytime you call me wireless,
everything just seems to be perfect :)

well, that was the greatest moment of the year!
lebih keren daripada travelling to jogja at last semester . .
lebih keren daripada momen "penemuan" matahariku . .
bahkan lebih keren daripada hari ultahku sendiri! :)
astagaaa~ mimpi apa aku ya? dapet 2buah kado yg absolutely amazing dari si calon penjual nasgor + warkop di depan sebuah distro masa depan >_< *khayalan gokil yg tercipta gara2 keracunan nasgor si chef . . wkwk*
I'm on my way home, anyway, and anything is just peeerfect ! :D
semoga di jakarta ntar bisa ketemu si Nes -dan Matahari Abadiku jugaa! *uups, keceplosan . . hohoho*
maap yaa~ bwt Junda + si Manusia Polos, kalian cuma bisa ketemu orang keren kayak aku ini dlm waktu less than 10minutes :(
ya Allah, kalo emang Matahari Abadiku masi Kau simpan di suatu sudut di bumiMu, biarlah Nes + Junda [dan si Manusia Polos juga, hopefully] menjadi lentera yg 'kan selalu menjaga hangatnya hati :)
dan aku pun yakin 1/2 mati akan quote yg satu ini:
Allah akan selalu mendekap kita dalam tumpukan kado2 keren + kejutan menakjubkan [Junda, 2010]
overall, hidup ini emang gak pernah  bener2 bahagia ato sengsara, tapi selalu saja ada detail2 kecil sebagai pemanis alami yg menjadikan hidup kita HAMPIR SEMPURNA !
jadi,
selalu ikuti kata hatimu [Dila, 2010]


: di atas kereta Malang-Jogja-Jakarta,
di tengah pencarianku akan keping2an hidup yg terserak di semesta :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sebuah Catatan tentang Tahun ke-Sembilan Belas :)

Bagi sebagian besar orang *termasuk si penulis blog ini*, ulang tahun merupakan momen istimewa yang tak terlupakan. Selain sebagai reminder akan usia yang kian menua, hari ulang tahun juga menjadi titik balik bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih sempurna dari tahun-tahun sebelumnya dalam hidupnya. Setelah tahun sebelumnya merayakan my lovely birthday dengan menantikan sms dari makhluk bego, tahun ini saya mencoba melakukan hal-hal yang lebih rasional :D

here is,
Things We Should Do in Our Birthday :
# menelepon sahabat-sahabat, curhat demi menumpahkan segala beban hidup, sembari nangis-nangis + berleleran ingus dan airmata
# cari suasana baru dalam hidup, misalnya : cari pacar baru, cari kamar kos baru, cari sepatu sandal baru, cari jati diri baru, whatever :P
# begadang semaleman . . kan jarang-jarang tuh, ulang tahun cuma setahun sekali harus dinantikan + diisi dengan aktivitas bermanfaat
# tahajud + bermunajat di sepertiga malam terakhir-Nya :) [biarpun "agak autis", kudu tetap berserah diri pada-Nya]
# do assignments, instead of doing nothing *soale ulang tahun = inspiring moment yang jarang banget nongolnya. perlu dimanfaatkan buat garap tugas-tugas kuliah yang seabrek nih !
# makan ! makan ! makan ! asek asek . .
# jadi relawan di Merapi ! wew, kapan ya ? --"
# kilas balik lagi hidup kita selama tahun-tahun belakangan. masih jauhkah dari titik sempurna ? let's see . .

Resolusi Hidup [edisi 121110]
*karena resolusi hidup gak harus dibikin pada saat tahun baru*
1. IP meningkat, trus ngambil kuliah double degree sastra
2. lebih dewasa + bijaksana
3. publish my poems !
4. aktif UKM IPRI *sampai jadi anggota istimewa . . hahaha
5. makin rajin kerja *cari nafkah bwt anak-cucu xD
6. gak boleh suka 'ngeluh + cengeng + ceroboh
7. kudu makin pengertian + berempati ke orang laen
8. get scholarship !
9. go abroad !
10. go backpacking !
11. makin hemat nyimpen duit, gak boros
12. the most important of all : be a better prayer ! :)

 Demikian catatan di hari ulang tahun saya yang ke-sembilan belas kali ini. Semoga bermanfaat bagi saya + orang-orang di lingkungan saya.

Again, Have a Lovely Birthday ! :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Kita yang Terjebak di antara Waktu

aku mengenang waktu dalam butiran pasir
yang berjatuhan dari jemari.
aku tak memerangkapnya dalam saku,
ataupun kotak beludru.
aku hanya mengenang waktu
dalam debu
yang tertiup 'nuju garis tepi matahari.

waktu akan hangus dan terbakar
'nuju tiada,
lalu terlahir kembali
menjadi waktu yang baru
dalam sekumpulan tawa dan airmata.

karena waktu mengajariku tentang luka
yang mengering
dan mengelupas bersama cahaya.
karena waktu adalah nyala
matahari pagi
yang menelusup dari jendela
kamarku.
karena waktu seperti
engkau, sayangku,
jeda yang terjaga di antara
hujan dan bianglala
-abadi.

tapi bagaimanakah waktu akhirnya
'kan terurai?
sementara setapak kian terjal,
matahari kian jauh dan memudar.

maka waktu 'kan menjelma apa saja,
lalu mengkristal
dan menjadi tetes permata
di pelupukmu.
sementara kita masih menunggu
waktu
berhenti berputar, tak lagi
merentang jarak antara engkau dan aku

151010
: ketika rinduku menjadi abu
dalam butiran waktu :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Morning After that Cloudy Night

it's cold here, my dear
there's nothing but the shadow of my fear
hidden inside my nightmare
there's nothing but the frozen dew
hidden inside the silhouette of you
that i keep in my treasure box

night, night
please don't let the vampires bite
i might die soon, but
not before i find my lost heart

and in this very morning, my dear
i hear
a troop of heaven's cloud
trot forward into the darkest side
then i catch a glimpse of light
shine through the dark, velvet sky of night
and i know it's no one but
you, my dear
who suddenly come in haste
give me a brand new heart
and take out my breath

101010
: yes, my dear, i do love you :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Coming Home

rumah besar, rumah kecil. rumah yang cantik, rumah yang mungil. tempat menyalanya cahaya. rumahku, rumah impian setiap orang (taken from Coming Home, a manga by Hinoto Mori)

masih kucari rumah itu, sayang.
rumah tempatku berpulang, tempatku
menagih mimpimimpi yang pernah hilang.
rumah tempatku melukis cuaca cerah di jendela, tempatku
menerbangkan matahari di langitlangit kamar.
rumah dan ranjang tempatku menidurkan resah dan gelisah.
rumah dan dinding tempatku menyandarkan ragu dan bimbang.
rumah tempatku membesarkan awan menjadi hujan, tempatku
membesarkan hujan menjadi pelangi.

masih kubuat desain terindah untuk membangun
rumahku, sayang.
rumahku, rumah impian setiap orang.
rumah dan cahaya dan tawa dan aroma bunga.
rumahku adalah rumah terindah di tanah bidadari,
rumah terindah di negeri para peri.
rumahku, rumah terhangat dan ternyaman di seluruh penjuru negeri.
karena rumahku selalu diterangi cahaya lentera abadi,
selalu dihangatkan mataharimatahari di setiap sudut dan celah.

masih kucari lokasi terindah untuk membangun
rumah idamanku, sayang.
mungkin di hatimu.

*theme song : muse - exogenesis symphony part 1, 2, & 3*

: i do miss my own home !
240910

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Penyair

Penaku cahaya, tintaku airmata
T'lah beribu satuan waktu kutulis syair dan sajak
Pada nadiku terukir barisan katakata
yang kemudian beranak pinak
Pada jantungku terhunjam pusara keabadian
Nyawaku sembilan,melekat dalam berlembarlembar daun lontar
Dari tangisku riuh mengalir bahasa sunyian
yang menghembus puisi di kaca berembun
Aku adalah perempuan yang terbenam dalam
kubangan katakata

Rupanya zaman pun berubah wajah
Waktu dan roda raksasanya kian jengah
menungguku
Lalu ia beranjak
Menggilas lembaran puisi yang kugantung di langit senja
Duh, tertatih aku memunguti katakata
dan tanda baca yang terserak

Maka sirna
Melenyap segenap rasa yang kubekukan dalam prasasti mimpi
Menguap segenap nyawa yang kuhembus pada syairsyairku

Oh, bidadari surga !
Kutagih lembaran bianglala yang pernah kaujanjikan padaku
Sungguhpun lidahku mulai kelu
Harus kutuliskan waktu yang mengikis imajiku
Harus kuceritakan kisah yang menjelajah jiwaku

Sayup kudengar pena dan tinta, teman sejatiku, berujar
: "Sudahlah, hai Penyair
Berhenti saja kau mengukir puisi dan syair
di dindingdinding batu."
Aku pun terduduk lemas
Lalu bagaimana hendak kuwujudkan
mimpi terbesarku 'tuk mengubah dunia dengan syair sajakku ?

080110

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Di Selasar Senja, Aku . . . (tentang Mimpi yang Luka)

Di rerimbun bola matamu, aku terpasung
Mereguk telaga cahaya yang kau hampar
di bawah sebias purnama

Di lebat alas belukarmu, aku tersesat
Menghirup aroma surga yang kau semai
di bawah rinai hujan

Hatiku berlutut dan menghamba pasrah
Bibirku tak kuasa berucap kata
. . . engkaukah ?

Dan ketika runtuhlah dindingdinding batu
yang memagari tanah mimpimimpi,
terpagut nafasku terhanyut nyawaku
Ada bianglala yang terbias dari swargaloka
Bidadari berjatuhan dari semesta jingga

Duh, nyatanya tangisku melaut samudera !
Hujan darah pun memerah di altar senja
Duh, padahal jemariku meremas kepingan luka !

Pernah kutitipkan hatiku
'tuk kautumbuhkan padanya bebunga rindu
Lalu kau beranjak datang
Membawa belatimu, mengoyak kelenjarku
Ia mati berkubang sembilu

Maka kepada siapakah berjuta kemilau airmata ini
harus kualamatkan ?
Hanya namamu yang tergurat nyata di sudutku
Dalam gelap, sayang
Hanya dalam gelap kupuja siluet tubuhmu
Wangimu semerbak memenuh kuil pemujaanku
Ah, ekstasi abadi . . .

Dan ketika tarian bumi pun serentak terhenti
Biar langit terbelah, biar bumi merekah
Aku masih terpasung di bola matamu
Aku masih tersesat di alas belukarmu
Aku masih berperang melawan mimpimimpiku

080110
* and it's already filled the soul : pain, sickness
since suffering is the fruit of dreams :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

HIV-AIDS : Everyone's Nightmare

This is my first Essay Writing assignment. Check this out !

HIV-AIDS: EVERYONE’S NIGHTMARE
by Fadhila Eka Ratnasari
209221416623

          

Lately, everyone has already known that some deadly diseases can be such a complicated problem for the world. A disease is stated as a deadly disease if it is threatening for human life and if it is hardly to cure. Most of the people argue that the most deadly disease of this century is HIV-AIDS, which has several unexpected ways to contaminate people. It is true that HIV-AIDS was first found in Africa, but the disease had incredibly spread to every country and continent. We are living in an international society and HIV-AIDS has become the first international epidemic, easily crossing oceans and seas, attacking many countries, and killing millions people all around the world. There is no idea how to protect ourselves against HIV-AIDS. Though the disease can not be totally cured, fortunately, many scientists have conducted some researches and have found some treatments and medications in attempt to stop the spread of HIV-AIDS and also to slow down the course of the disease. Therefore, it is reasonable to say that HIV-AIDS has been a global problem which should be treated seriously soon.

Furthermore, HIV-AIDS is stated as a deadly disease since it has several unexpected ways to contaminate people. AIDS virus, which defined by scientists as HIV, is commonly found in body fluid, such as blood and sperm. Usually, HIV-AIDS contaminates others by body fluid exchange. First of all, the most common way for HIV contamination is by sexual intercourse. The second way for HIV contamination is by blood transfusion. Once HIV-AIDS is widespread in blood cells, it will easily defeat human body resistance. Nowadays, HIV contamination by blood transfusion  has been prevented by screening method. This method works by checking whether some blood cell consist of HIV-AIDS or not. The third way for HIV contamination is by sharing injection needle. Drug abuser is often share injection needle they use. They do not even know that injection needle can be such a medium for HIV-AIDS contamination. But, fortunately, our government has already made a regulation for the drug abuser to register their selves so that they will get some free injection needle each month. Another way for HIV contamination is breastfeeding. A mother with positive HIV-AIDS is not suggested to give breastfeeding, so that she will not transmit the HIV-AIDS to her infant.

Though HIV-AIDS has commonly known as a human disease, actually, the long history of HIV-AIDS development had proven that the disease was first found in a chimpanzee. Then the virus surprisingly crossed to human species. The first case of HIV-AIDS in human being was first found in plasma sample taken in 1959 from an adult male living in Congo, Africa. The next year, another AIDS case was found in a lymph node sample from an adult female, also in the same country. In 1969, AIDS case was first found in America. In 1976, AIDS was also found in Norway. In early 1980s, when another AIDS case was found in USA, some scientists had finally found the origin of HIV-AIDS. In 2000, another research had conducted about the origin of HIV-AIDS. They found that HIV infection, for real, first occurred in West Africa in around 1931. A newest study in 2008 found that HIV infection first occurred in around 1884 to 1924, much earlier than the previous statement. From now on, HIV-AIDS has become a global epidemic and has contaminated people all around the world.

As a global endemic, it s true that HIV-AIDS is everyone’s nightmare since there is no acknowledged cure for its infection. But, fortunately, some scientists have found some intensive treatments and medications to slow down the course of the disease. The first one is NRTI or Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor, which can inhibit he virus ability from multiplying. The second one is PI or Protease Inhibitor. This medication can interrupt virus replication at a later step; prevent the HIV-AIDS virus from producing new virus. The third one, Fusion and Entry Inhibitor, is a new agent that keeps HIV-AIDS from entering human cells. This medication is usually given in the same time with Integrate Inhibitor, which can stop HIV-AIDS from becoming incorporated into human cells’ DNA. Then, for some couple with HIV-AIDS who wants to have a sexual intercourse, they are better to take a viral load treatment to count the number of HIV-AIDS virus in their body. This treatment is important for them to decide whether it is safe or not for them to have a sexual intercourse, and also to make sure that the virus is not in an enough number to contaminate their sexual intercourse partner. For some mother who wants to give breastfeeding, it is also important to take a viral load treatment so that they can prevent HIV-AIDS contamination to their infant. Besides those medications that given in early stage of HIV-AIDS infection, here are some treatments for the later stage. The first one is HAART or Highly Active Anti Retroviral Treatment, which can substantially reduce HI-related complication. For those who have already been in third stage of HIV-AIDS infection, they are supposed to take ARV or Anti Retro Virus treatment to increase the number of HIV AIDS virus in their body. Overall, even there is no idea to totally cure the HIV AIDS infection, people with positive HIV-AIDS can decrease their painful suffering by taking those treatments and medications intensively.

Nowadays, people are afraid of HIV-AIDS which has widespread all around the world. HIV-AIDS has been everyone’s nightmare since its contamination is unexpected and can not be totally cured. Moreover, some scientists have conducted some researches to settle the HIV-AIDS problem. Though they have found some treatments and medications that can slow down the HIV-AIDS infection, we still have to be aware of this disease.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

A Clean, Well-Lighted Place by Ernest Hemingway

It was very late and everyone had left the cafe except an old man who sat in the shadow the leaves of the tree made against the electric light. In the day time the street was dusty, but at night the dew settled the dust and the old man liked to sit late because he was deaf and now at night it was quiet and he felt the difference. The two waiters inside the cafe knew that the old man was a little drunk, and while he was a good client they knew that if he became too drunk he would leave without paying, so they kept watch on him.

"Last week he tried to commit suicide," one waiter said.

"Why?"

"He was in despair."

"What about?"

"Nothing."

"How do you know it was nothing?"

"He has plenty of money."

They sat together at a table that was close against the wall near the door of the cafe and looked at the terrace where the tableswere all empty except where the old man sat in the shadow of the leaves of the tree that moved slightly in the wind. A girl and a soldier went by in the street. The street light shone on the brass number on his collar. The girl wore no head covering and hurried beside him.

"The guard will pick him up," one waiter said.

"What does it matter if he gets what he's after?"

"He had better get off the street now. The guard will get him. They went by five minutes ago."

The old man sitting in the shadow rapped on his saucer with his glass. The younger waiter went over to him.

"What do you want?"

The old man looked at him. "Another brandy," he said.

"You'll be drunk," the waiter said. The old man looked at him. The waiter went away.

"He'll stay all night," he said to his colleague. "I'm sleepy now.I never get into bed before three o'clock. He should have killed himself last week."

The waiter took the brandy bottle and another saucer from thecounter inside the cafe and marched out to the old man's table. He put down the saucer and poured the glass full of brandy.

"You should have killed yourself last week," he said to the deafman. The old man motioned with his finger. "A little more," hesaid. The waiter poured on into the glass so that the brandy slopped over and ran down the stem into the top saucer of the pile."Thank you," the old man said. The waiter took the bottle back inside the cafe. He sat down at the table with his colleague again.

"He's drunk now," he said.

"He's drunk every night."

"What did he want to kill himself for?"

"How should I know."

"How did he do it?"

"He hung himself with a rope."

"Who cut him down?"

"His niece."

"Why did they do it?"

"Fear for his soul."

"How much money has he got?" "He's got plenty."

"He must be eighty years old."

"Anyway I should say he was eighty."

"I wish he would go home. I never get to bed before three o'clock.What kind of hour is that to go to bed?"

"He stays up because he likes it."

"He's lonely. I'm not lonely. I have a wife waiting in bed for me."

"He had a wife once too."

"A wife would be no good to him now."

"You can't tell. He might be better with a wife."

"His niece looks after him. You said she cut him down."

"I know." "I wouldn't want to be that old. An old man is a nasty thing."

"Not always. This old man is clean. He drinks without spilling.Even now, drunk. Look at him."

"I don't want to look at him. I wish he would go home. He has no regard for those who must work."

The old man looked from his glass across the square, then over at the waiters.

"Another brandy," he said, pointing to his glass. The waiter who was in a hurry came over.

"Finished," he said, speaking with that omission of syntax stupid people employ when talking to drunken people or foreigners. "Nomore tonight. Close now."

"Another," said the old man.

"No. Finished." The waiter wiped the edge of the table with a towel and shook his head.

The old man stood up, slowly counted the saucers, took a leathercoin purse from his pocket and paid for the drinks, leaving half a peseta tip. The waiter watched him go down the street, a very oldman walking unsteadily but with dignity.

"Why didn't you let him stay and drink?" the unhurried waiter asked. They were putting up the shutters. "It is not half-past two."

"I want to go home to bed."

"What is an hour?"

"More to me than to him."

"An hour is the same."

"You talk like an old man yourself. He can buy a bottle and drinkat home."

"It's not the same."

"No, it is not," agreed the waiter with a wife. He did not wish to be unjust. He was only in a hurry.

"And you? You have no fear of going home before your usual hour?"

"Are you trying to insult me?"

"No, hombre, only to make a joke."

"No," the waiter who was in a hurry said, rising from pulling down the metal shutters. "I have confidence. I am all confidence."

"You have youth, confidence, and a job," the older waiter said."You have everything."

"And what do you lack?"

"Everything but work."

"You have everything I have."

"No. I have never had confidence and I am not young."

"Come on. Stop talking nonsense and lock up."

"I am of those who like to stay late at the cafe," the older waitersaid.

"With all those who do not want to go to bed. With all those who need a light for the night."

"I want to go home and into bed."

"We are of two different kinds," the older waiter said. He was now dressed to go home. "It is not only a question of youth and confidence although those things are very beautiful. Each night I am reluctant to close up because there may be some one who needs the cafe."

"Hombre, there are bodegas open all night long."

"You do not understand. This is a clean and pleasant cafe. It is well lighted. The light is very good and also, now, there are shadows of the leaves."

"Good night," said the younger waiter.

"Good night," the other said. Turning off the electric light he continued the conversation with himself, It was the light of course but it is necessary that the place be clean and pleasant. You do not want music. Certainly you do not want music. Nor can you stand before a bar with dignity although that is all that isprovided for these hours. What did he fear? It was not a fear or dread, It was a nothing that he knew too well. It was all anothing and a man was a nothing too. It was only that and light was all it needed and a certain cleanness and order. Some lived init and never felt it but he knew it all was nada y pues nada y naday pues nada. Our nada who art in nada, nada be thy name thy kingdom nada thy will be nada in nada as it is in nada. Give usthis nada our daily nada and nada us our nada as we nada our nadas and nada us not into nada but deliver us from nada; pues nada. Hail nothing full of nothing, nothing is with thee. He smiled and stood before a bar with a shining steam pressure coffee machine.

"What's yours?" asked the barman.

"Nada."

"Otro loco mas," said the barman and turned away.

"A little cup," said the waiter.

The barman poured it for him.

"The light is very bright and pleasant but the bar is unpolished,"the waiter said.

The barman looked at him but did not answer. It was too late at night for conversation.

"You want another copita?" the barman asked.  

"No, thank you," said the waiter and went out. He disliked bars and bodegas. A clean, well-lighted cafe was a very different thing. Now, without thinking further, he would go home to his room. Hewould lie in the bed and finally, with daylight, he would go to sleep. After all, he said to himself, it's probably only insomnia. Many must have it.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

lebaran oh lebaran sebentar lagii~ ayo mudik, rekk ! :D >> fenomena mudik ala mahasiswa

desaku yang kucintaa~ pujaan hatikuu~ tempat ayah dan bundaa~ dan handai taulankuu~

bwt yg pernah mencicipi masa2 muda di SD pasti masih inget lagu yg satu ini kan ? hahaha
mungkin lagu ini cukup merepresentasikan kondisi masyarakat indonesia yg selalu mudik ke kampung halaman setiap kali lebaran.
nah, gimana ceritanya dong dg segolongan manusia aneh yg malah mudik ke ibukota pada saat hari raya ? gimana pula dg suka duka si penulis terkait fenomena mudik kali ini ?
penasaran kan ? well, check this out :)

* * *

bulan suci ramadhan mulai memasuki hari ke dua puluh sembilan. tanda2 datangnya lebaran makin bermunculan dimana2. mushola2 dan masjid2 makin sepi didatangi jamaah tarawih, jalanan mulai sepi dari penjual takjil. yg paling mencolok ialah tingginya tingkat mobilitas mahasiswa dari area kos2an menuju kampung halaman masing2. kelas2 dan gedung2 kuliah kian melompong karena banyaknya mahasiswa yg sudah diliburkan atau meliburkan diri dari aktivitas perkuliahan yg highly frustrating. dasar mahasiswa, kian hari kian pinter aja mereka bwt melobi dosen krn tidak terima dg jadwal libur lebaran yg sudah ditentukan oleh pihak rektorat. mereka beneran lupa ato pura2 lupa kali yaa klo libur semester kemaren uda panjaaang bgt ? ckckck

bagi mahasiswa yg berencana mudik ke kota2 di sekitar malang pasti uda pada berebut angkutan bus dan kereta api. sedangkan bagi mahasiswa yg kudu balik ke daerah asal mereka yg nun jauh di mato [e.g. lombok, kalimantan, jakarta, bogor, etc] pasti uda pada pesen tiket pulang jauh2 hari. misalnya aja si penulis nih. dia uda pesen tiket mudiknya sebulan sebelum lebaran. seru bgt kan ? asiknya, pesen tiket jauh2 hari gini bikin kita adem ayem waktu mudik. gak perlu tuh dilema + mikir sampai ubanan gara2 takut bgt gak dapet kursi panas yg bakal mengentarkan kita ke pelukan keluarga.

nah, gak enaknya nih, kita harus bener2 make sure tgl libur lebaran kita. fortunately, si penulis kemaren uda haqqul yaqin klo libur lebaran kali ini bakal pendek abis ! bener aja, bapak rektor yth ternyata lagi usil dan menetapkan libur lebaran gak ada seminggu, mulai h-2 sampai h+3. gokil bgt gak tuh ? dasar nasib, beberapa dosen yg gayanya anti bgt sama lobi melobi ala mahasiswa ternyata baru mau dilobi menjelang h-2. alhasil, perkiraan si penulis meleset jauh dan penulis terpaksa stay di kosan hingga hari kepulangan tiba. kepedd puol wes . . :(

sialnya lagi, si penulis jg uda kudu balik ke tempat kuliah selagi mahasiswa lain masih merayakan lebaran ketupat di rumah. dari kenyataan miris tersebut, ketua umum dari ukm yg diikuti si penulis pun berinisiatif menitipkan kunci gembok ukm padanya. berasa jd juru kunci dah --"

nah, sbg mahasiswa yg terakhir balik ke kota [bkn kampung ya, guys] halaman, si penulis merasakan bgt yg namanya aura sunyi senyap di area kosan dan lengangnya jalanan yg beberapa hari lalu masih dijejali mahasiswa yg mengantri takjil di warung dan pkl tepi jalan. akhirnyaa~, hari ini si penulis bisa juga melampiaskan kerinduan pada kota asalnya. tp mesti siap2 bokong panas + perut mulas gara2 mabok perjalanan nih . . hahaha

siapapun yg iseng baca note geje ini pasti uda penasaran + bertanya2 dlm hati : "heddeeehh, si penulis aneh ini asalnya dari mana sih ?"
dan si penulis gak sekedar usil waktu jawab: "i come from jakarta, believe it or not."
dan para pembaca budiman pasti bakal semaput saking shocknya sama tempat asal si penulis yg juauuuhh bgt dari tempat kuliahnya di malang *lebaii ya, buu~ wkwk*

for your info, si penulis nih aslinya lahir di malang. gede di malang juga, trus pindah ke surabaya pas awal masa2 SD. pindah lagi ke malang pas akhir masa2 SD. menghabiskan masa2 puber selama SMP + SMA  di sidoarjo, si penulis malah ditakdirkan bwt kuliah di kota kelahirannya di malang. yg lebih gokil lagi, pada semester ketiga, keluarga si penulis tiba2 aja memutuskan bwt boyongan ke jakarta. tepatnya ke daerah pulo gebang, cakung, jakarta timur. alhasil, mulai tahun kedua kuliahnya ini si penulis terpaksa kudu mudik ke ibukota republik indonesia di ujung barat pulau jawa sana :(

sbg hasil dari kehidupan nomaden yg dienyam si penulis sejak masih jd orok, klo ditanya darimana asalnya, si penulis pasti bakal bingung bgt + garuk2 kepala [yg aslinya gak gatal2 amat] selama sepersekian detik sebelum menjawab dg bijak. malang ? sidoarjo ? jakarta ? surely, seems like i belongs to nowhere, guys :(

therefore, bwt tmn2 dan sodara2 yg ngerasa minder atau menderita culture shock di tanah perantauan, beruntunglah kalian krn masih ada satu makhluk hidup di bumi arema ini yg masih belum bisa memutuskan : dari manakah saya berasal ? *such a complicated question :( *

jd klo lebaran taon depan ada buka bersama anak2 sidoarjo, si penulis tetep aja ngikut meskipun uda resmi cabut dari kota lumpur tersebut. trus klo ada buka bersama temen2 himata [himpunan mahasiswa tangerang -yg praktiknya jg mencakup temen2 dari jabodetabek dan sekitarnya], si penulis iseng aja bwt gabung meskipun kudu beradaptasi dg dialek "lo - gue" yg bikin lidah gatal2 tak berkesudahan. nah, yg unik lagi, klo ada obrolan antara sesama temen2 yg asli malang, si penulis ikutan aja nimbrung. secara dia kan uda hidup di malang sejak masih orok, berasa terpanggil aja kan jiwa kera ngalamnya ? wkwk

overall, mudik ke manapun itu [ke kota, ke desa, ke pelosok, ke ibukota] tetep aja jd fenomena menarik tiap kali lebaran. gimana ya dg mudik kita taon depan ? moga2 aja penulis dan pembaca sekalian masih diberi umur dan kesempatan untuk beramal di bulan suci ramadhan taon depan. insya Allah :)

* * *

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Retorika yang Tak Sekedar Berbicara

numpang nge-upload artikel buletin ipri yaa :D 

 











Jika kita mendengar kata retorika, yang akan terlintas di benak kita mungkin tak jauh dari seni berpidato atau public speaking. Padahal definisi retorika itu sendiri ialah seni penggunaan bahasa agar bisa berkomunikasi secara efektif. Secara teori, terdapat retorika lisan dan retorika tertulis. Namun zaman pun berkembang, dan pemahaman manusia akan retorika turut menyempit menjadi seni berbicara dalam ranah komunikasi massa. Tentu saja, retorika disini tak hanya asal ceplos alias sekedar berbicara. Retorika ialah seni berbicara yang berfungsi untuk penyampaian pesan dan gagasan tertentu dengan penggunaan bahasa-bahasa persuasif (pidato, debat), maupun sarana untuk menghibur khalayak ramai dengan memakai bahasa-bahasa yang ringan (mc, kepenyiaran). Tak ingin kalah dengan grup debat anu atau klub mc anu (ehm, dilarang sebut merek yaa~), saking cintanya pada retorika, IPRI pun mewadahi hasrat dan impian para mahasiswa UM yang ingin berkiprah di empat bidang retorika tersebut, yaitu : pidato, kepenyiaran, MC, dan debat.

Pidato; dari Rakyat Jelata hingga Negarawan Ternama


Pada dasarnya pidato ialah suatu tindakan berbicara di depan publik. Pidato biasanya menggunakan gaya bahasa persuasif yang dapat mempengaruhi banyak orang. Hal tersebut harus sepenuhnya diperhatikan karena inti dari berpidato ialah menyampaikan pesan dan gagasan tertentu kepada khalayak ramai.

Hanya dengan pidato, mahasiswa-mahasiswa Indonesia di era 1998 dapat menggulingkan rezim Orde Baru yang telah mencengkeram Indonesia selama 32 tahun. Melalui pidato juga, seorang politisi seperti Adolf Hitler dapat meyakinkan rakyat Jerman bahwa ras merekalah yang paling superior dan berhak menduduki ras-ras lain di dunia.

Terkadang pidato dapat menjadi senjata yang lebih tajam daripada pedang manapun. Pada masa awal munculnya agama Islam, hal yang paling ditakuti oleh kaum Quraisy ialah ketika Nabi Muhammad berpidato menyampaikan ajaran Islam di depan masyarakat Mekkah. Kaum Quraisy khawatir bahwa pidato Nabi Muhammad akan menggerakkan masyarakat Mekkah untuk memeluk agama baru tersebut. Ketakutan mereka pun terbukti ketika masyarakat Mekkah rela berbondong-bondong hijrah mengikuti Nabi ke Madinah. Pidato jugalah yang menjadi pemicu dipenjarakannya Soekarno pada masa penjajahan Belanda. Soekarno yang menjadi terdakwa di pengadilan Belanda, nekat membacakan pidato pembelaan dirinya di depan forum sidang –pidato tersebut kemudian dibukukan dengan judul Indonesia Menggugat– yang sontak membuat pemerintah Belanda naik pitam.

Lalu bagaimana agar dapat membawakan pidato yang berpengaruh dan mampu menggerakkan banyak orang ? Pertama, pahami benar apa yang menjadi inti pidato kita. Pemahaman tersebut akan meningkatkan kepercayaan diri saat berpidato, sekaligus memberikan aura yang positif dan mengesankan publik. Kedua, penting juga untuk mengetahui kondisi psikologis penonton agar pesan dan gagasan dalam pidato dapat disampaikan dengan efektif. Sebagai tambahan, seorang orator atau penyampai pidato wajib menggunakan bahasa tubuh yang sesuai pada saat berpidato, misalnya kepalan tangan yang diiringi teriakan penuh semangat, ataupun anggukan kepala dan lambaian tangan.

Penyiar dan Bisnis Kepenyiaran di Masa Kini


Radio adalah media yanga sangat menghibur. Radio juga jadi media informasi yang efektif untuk menyampaikan informasi penting yang berguna bagi masyarakat banyak. Sejak jaman kemerdekaan radio sudah menjadi sarana informasi yang luar biasa untuk menyampaikan pesan kemerdekaan dan pesan perjuangan.

Setelah suasana nyaman selepas kemerdekaan, radio cenderung menjadi media hiburan. Terlebih ketika media informasi telah “direbut” oleh televisi dan muncul radio-radio swasta.
Di masa tahun sembilan puluhan, radio mulai berubah. Tidak hanya menjadi ajang penghibur, namun juga sudah sangat informatif. Banyak broadcaster radio yang mengenyam pendidikan broadcast di luar negeri, serta menjamurnya kursus-kursus broadcast yang sudah bersandar pada teori broadcast yang datang dari luar (terutama kiblatnya adalah Amerika). Sehingga radio di Indonesia menjadi lebih berwarna dan banyak yang mulai bebenah menjadi media jurnalistik.

Dengan peralihan pola pandang dari radio yang hanya menjadi penghibur semata menjadi media yang informatif (termasuk radio yang segmennya murni hiburan sekalipun) dan seiring dengan makin berkembangnya televisi swasta di Indonesia, tidak jarang para penyiar radio menjadikan radio sebagai batu loncatan untuk bisa menembus dunia televisi. Banyak sekali penyiar berita dan presenter TV swasta yang mengawali karir mereka dari dunia kepenyiaran radio.

Bertolak dari sini, profesi penyiar semakin banyak dilirik. Profesi penyiar memiliki kebanggaan tersendiri karena bekerja sebagai penyiar tidak hanya soal menghibur pendengar tapi juga memberi informasi, yang tentu saja diperlukan pendidikan, kecerdasan, dan skill yang bagus untuk mencapai performa kerja yang terbaik. Untuk menjadi seorang penyiar handal, diperlukan kemampuan khusus untuk memberi warna dalam setiap acara yang dibawakan oleh penyiar.

Yang dimaksud memberi warna bagi seorang penyiar adalah bisa memberikan suatu sentuhan yang menarik, kreatif, dan inovatif tanpa lepas dari arahan yang diberikan produser. Penyiar menjadi faktor penting bagi mulusnya suatu acara. Dia harus mampu menjadi pengendali yang baik dan bisa berdiri di tengah untuk memahami kemauan semua pihak akan jalannya suatu acara, baik itu manajemen, klien, maupun pendengarnya.

MC; antara Hobi dan Profesi


Seorang MC (master of ceremony) ialah seseorang yang membawakan acara yang dihadiri sekelompok orang, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, baik acara formal maupun non formal. Dalam sebuah acara, MC biasanya membawa dan mengarahkan acara tersebut mulai dari pembukaan, acara inti, hingga penutup. Selain itu, MC juga diharapkan dapat berinteraksi dengan audiens serta menjaga kelangsungan acara. Dalam acara formal (misalnya pernikahan atau upacara kenegaraan), MC wajib membawakan acara sesuai protokol yang telah ditentukan. Sebaliknya, MC diperbolehkan melempar joke-joke ringan untuk menghibur audiens.

Saat ini, banyak sekali orang –mulai dari kalangan remaja hingga paruh baya– yang berminat untuk terjun di dunia MC. Menjadi MC yang tadinya hanya berupa hobi ala kadarnya, kini telah berubah menjadi profesi yang bergengsi

Seiring dengan makin terkenalnya dunia public speaking di masyarakat, profesi MC pun makin digemari dan dianggap sebagai pekerjaan yang cukup menarik. Tingginya kebutuhan akan MC-MC berbakat untuk membawakan berbagai acara publik menjadi pemicu menjamurnya klub-klub MC di berbagai tempat. Dimana-mana telah didirikan lembaga kursus kilat untuk mendidik seseorang menjadi MC handal. Padahal setiap orang sebenarnya memiliki bakat untuk menjadi seorang MC handal –tentunya jika bakat tersebut terus dipupuk dan dikembangkan. Benarkah demikian ?

Pada dasarnya, seorang MC harus memiliki kemampuan berbicara. Kemampuan tersebut tentunya telah dimiliki setiap orang karena berbicara ialah salah satu bagian utama dalam berkomunikasi. Hanya saja, seorang MC harus mampu berbicara di depan publik tanpa ada rasa malu ataupun grogi. Seorang MC yang baik harus mampu menggerakkan bahkan mengendalikan emosi audiens. Untuk itulah, seorang MC membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik agar bisa memahami kebutuhan audiens tanpa merusak jalannya acara yang ia pegang.

Perang Kata-kata Lewat Debat

Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.

Sedangkan debat yang pada umumnya dikenal di kalangan pelajar dan mahasiswa ialah debat kompetitif. Beberapa format yang umum digunakan dalam debat kompetisi di Indonesia antara lain British Parliamentary Debate, Australasian Parliamentary Debate, dan Asian Parliamentary Debate. Tidak seperti debat sebenarnya di parlemen, debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu bagi pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelas, dan terstruktur; mendengarkan pendapat yang berbeda; dan kemampuan berbahasa asing (karena debat kompetitif pada umumnya dilakukan dengan bahasa Inggris).

Tujuan dari debat sendiri adalah upaya kedua belah pihak yang mencoba membangun suatu kasus dengan didukung oleh argumen–argumen yang mendukung kasus mereka dimana cara membuat satu argumen yang baik dan benar adalah suatu argumen selalu berdasarkan pada pertanyaan–pertanyaan dasar berupa; apa (what), mengapa (why), bagaimana (how), dan kesimpulan (conclusion). Disini selain diperlukan kemampuan berbahasa yang baik dan benar, dibutuhkan pula logika dan analogi yang benar mengenai pengetahuan-pengetahuan umum maupun kasus-kasus yang sedang merebak di masyarakat. Seorang debator juga perlu memiliki kemampuan merespon suatu masalah (rebuttal) karena dalam suatu kompetisi debat terjadi adanya proses saling mempertahankan pendapat antara kedua belah pihak.

Topik debat, atau yang biasa disebut motion, adalah suatu permasalahan umum yang terjadi di dalam masyarakat dan diketahui secara global oleh setiap orang. Dalam membuat suatu topik diperlukan adanya suatu kejelian karena pada dasarnya sebuah topik harus mengikuti analogi “Kacang di dalam kulit”, artinya suatu topik debat harus memiliki kemampuan untuk dapat dikupas atau ditelaah secara mendalam.

Yang menarik dalam dunia debat ialah kemampuan para debator untuk berpikir dan berpendapat dari dua sudut pandang yang berlawanan (positif maupun negatif) dari suatu mosi debat. Terkadang sorang debator mendapat giliran berada di pihak Government, yang artinya ia harus mampu membela mosi yang diberikan secara habis-habisan. Ada kalanya pula ia berada di pihak Opposition atau pihak lawan. Karena itulah seorang debator wajib memiliki fleksibilitas dalam berpikir alias mampu mengupas suatu mosi dari segi positif maupun negatif. Tentunya fleksibilitas berpikir tersebut akan sangat berbahaya jika dibawa ke kehidupan sehari-hari. Akibatnya, debator seringkali cenderung menganggap segala hal memiliki derajat kebaikan dan keburukan yang sama, sekaligus secara tidak sadar meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak (seperti yang dapat dijumpai di dunia debat).

* * *

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

catatan singkat travelling to jogja : perempuan mencatat, polisi menilang

kalo ditanya nih, momen apa yg paling menarik selama travelling ke jogja kemaren [selaen ketinggalan kereta @stasiun gubeng >> yg terlalu ironis jd ndak usa diceritakan saja] ? certainly, kena tilang @monumen tugu gara2 salah belok ! pake motor sewaan + sim pinjaman pula . . ckckck, bego kok ndak ilang2 mpe ke negeri orang , dil, dil >,< hampir saja harus stay @jogja demi menghadiri sidang tilang. eh, untungnya [ato sialnya] polisi2 di seantero indonesia itu sama aja, doyan bgt sama yg namanya duit ! huhuhu, sebel iya [gara2 duit biru melayang percuma bwt nyogok polisi], seneng iya [gara2 lolos dari sidang], ngakak ironis iya [gara2 polisi indonesia pada bego, langsung ramah kalo berurusan ma duit]. pelajaran moral hari ini : jgn mw jd polisi lalu lintas :) dasar turis udik, sempet bete gara2 ndak keturutan ke museum ullen sentalu  + parangtritis ma ndak keturutan liat sendratari ramayana + festival kebudayaan yogyakarta, akhirnya malah minggat dari kost teman saya seusai isya’. . malam2 jalan kaki sejauh approximately 2km ke pusat kota, salah nyapa banci ugm [nah, ini dia produk lokal jogja yg dipesan kakak2 ipri xD] dg sapaan “mbak” [how disgusting !], lari2 diuber orang asing [yg ternyata cuma om2 yg menawarkan jasa ojek . . wkwk], mpe shopping malam2 @mirota kampus ! uhuhuy, gak sia2 asal dapet rok + baju kiyut dg harga miring abis :)

furthermore, mbolang kemana pun gak akan perna lepas dari wisata kuliner. selaen gudeg yg uda jd ikon kuliner resmi kota jogja, ada pula sego angkringan + warung pangsit jumbo.
sedikit beda dg konsep warung pinggir jalan di kota2 laen, sego angkringan menawarkan terobosan baru dalam hal lokasi + menu. warung yg biasa ditemui di atas trotoar ato emperan toko ini biasanya terdiri dari tikar sbg alas duduk para pengunjung + gerobak sbg tempat hidangan angkringan. para pengunjung bebas mengambil lauk2 mentah utk kemudian digoreng ato dipanggang oleh penjual angkringan. kebetulan malam itu saya mengambil sate puyuh + sate keong + paha ayam + bakwan [minus sambal tentunya]. mantabb ! :D
sembari menunggu lauk2 tsb dipanggang, mendadak hujan turun + membuyarkan konsentrasi saya menikmati jalanan kota jogja. para pembeli pun kabur tak karuan utk mencari tempat ngiyup. mas2 penjual angkringan pun sejenak berhenti dari aktivitas goreng-menggoreng + panggang memanggang, dan segera menggulung tikar utk dibeber kembali di emperan toko yg teduh + bebas dari guyuran hujan. untungnya kehebohan tsb tidak berlangsung lama. para pembeli + penjual sego angkringan pun segera melanjutkan pekerjaan mulia masing2. warung2 angkringan pun masih terus berdenyut meski hujan kian deras. [memang, warung2 angkringan di jogja baru beranjak buyar jika pagi menjelang] ohh, nikmatnya dinner @warung angkringan . . >____<
laen lagi dg warung pangsit jumbo. warung pangsit mie yg sudah buka sedari pagi ini menyediakan berbagai macam olahan pangsit mie. beda dg teman2 saya yg sederhana [mereka memilih menu pangsit mie standar yg ndak ada bedanya dg pangsit2 laen], saya nekat memilih menu andalan di warung tsb : pangsit mie jumbo ! knp jumbo ? krn menu pilihan saya itu terdiri dari dua porsi mie yg dimasak jadi satu. nah, bakal gendut nih kalo saya beneran menghabiskan hari tua di jogja ! xD
tak terasa sudah 5hari di jogja. pasti ndak bakal balik ke malang nek gak kangen bgt ma ipri [mwaaahh !], dan teringat agenda khs-an + demo ukm yg menanti di depan mata. berhubung badan sudah agak menggendut + dompet sudah resmi menipis, inilah saat yg tepat bagi saya utk mengucap sayounara kpd teman2 di jogja. . hiks, can’t wait to go back there :’(

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments