dalam segelas es jeruk

dan tiba2 udah sepuluh bulan lamanya aku gak nulis di blog ini. astagaa~ kemana aja sih dil?
rasanya dila udah bertumbuh terlalu tua. payah banget ! -_____-"


banyak hal yg sudah terjadi di sekitarku. orang2 meninggal, bayi2 dilahirkan. banyak yg datang, banyak pula yg hilang pergi. dan dila pun sudah nlungsungi alias berganti kulit dan bongkar-pasang topeng, berganti peran tiap kalinya. 


di secangkir kopi yang mulai dingin, kudapati
mimpimimpi menguar pergi,
berjalan tertatih kemana entah.
duka yang mengendap di dasar cangkir, bersama
awan gelap yang membayangi matahari.
ini bukan pagi yang biasanya.
ini bukan cuaca cerah yang biasanya.

have you ever been paralyzed by such condition when your dreams spilling over your mind?
satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, rasanya tiap satuan waktu memberikanku bittersweet surprises yang tersembunyi dengan rapi di tiap belokan hidupku. seru! :D

yg tidak bisa dipungkiri lagi ialah perubahan yg terjadi dalam tiap senti perjalanan hidupku, dalam tiap helaan nafasku. dila bisa saja bertambah tua, tapi apakah dila pasti beranjak kian bijaksana? karena hidup adalah pilihan, dila pun bebas menentukan apa yg akan dila lakukan, dan konsekuensi2 apakah yg akan mengikutinya. 
lebih baik aku tak kemana2, daripada kemana2 tapi aku tak tahu kemana aku sesungguhnya.
seungguhnya memilih menjadi terlalu sulit belakangan ini. opsi untuk abstain menjadi terlalu menggiurkan belakangan ini. kenapa ya dila jd tergoda memilih utk tidak memilih ? dan sampai kapankah dila akan terus berlari kabur dari cengkeraman takdir hidupku ? 


di beranda, kudapati
badai mengamuk gelisah di kejauhan
teretes hujan pun beranjak kian deras,
kian ganas.
membuyarkan bianglala yang kugantung di jendela.

duh gebleknya dila~
dalam 24jam sehari / 7hari seminggu, dila harus berdamai dg waktu utk melakoni mimpi biar segera lahir + tumbuh dewasa. ceumungudh ea kakaks ! ^^
semangat ini membanjiri teretes airmata + gelenyar darahku, merasuk dalam rindu yg terantuk oleh ragu. maka biarkan saja kerikil + rumputan mencibir penuh hina, hujan akan tetap menggerimis + membasah nuansa :D

dan di suatu sudut bumiku,
seekor kupukupu kepakkan sayap mungilnya.
dan berhempaslah segala.
maka sirna.

realistis vs surealis? 
dan terkadang dila pengen jadi anak kecil yg berani bermimpi over the highest sky, tanpa ragu berlari, tanpa takut terjerembab + jatuh guling2~

bayangkan saja teori butterfly effect, ketika suatu hal kecil terjadi diam2, dan nyatanya malah berpengaruh dahsyat pada rentetan kejadian luar biasa lainnya. who knows, diam2 dunia telah menyimpan rencana terindah bagiku, maybe someday !

dan dalam segelas es jeruk, aku merenungi keping demi keping hidupku, tertatih menyusun puzzle raksasa yg menjalin rencanaku dan mimpiku dan dunia diluar sana. 
tunggu saja, maka kelak 'kan kutiupkan nafas hidup padamu, wahai mimpi2ku :)

Malang, 160212
: sambil nyeruput es jeruk, dila meneduh jingga di bebayang pena, menunggu hujan meretas bianglala di semesta merah jambu ^^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

(tentang puisi cinta yang terselip di antara debu)

masih ingatkah kamu, sayangku?
janji yang pernah kau gores di tanah berbatu,
suatu waktu dulu
ketika langitmu masihlah
langit yang sama yang menaungiku,
ketika udara yang kau hirup masihlah
udara yang sama tempatku menghembus nafasku satusatu.
janjimu tentang rumah terindah,
tentang cuaca cerah dan langit merah jambu,
tentang gerimis rintikrintik dan payung warnawarni,
tentang jemarimu dan jemariku
yang mengukir nama kita di ujung bianglala.

lupakah kamu, sayangku?
pagi itu ketika jalan kita nyata bercabang,
terpecah arah dan tujuan.
ketika mimpimimpi kita kian berbeda,
terbelah harap dan kehendak.
ketika yang tersisa hanyalah jalanku
dan jalanmu,
bukan lagi jalan yang biasa kita lalui bersama.

tahukah kamu, sayangku?
setiap senja di pelataran stasiun tua,
selalu kutunggu hadirmu
menyapaku dengan senyum terindahmu,
tergesa menuruni kereta, dan
mencari wajah gelisahku di antara kerumunan.
setiap senja selalu kutunggu imajimu
sembari terkantuk di bangku plastik stasiun itu,
sembari lamat bisikkan namamu.
meski senja selalu mengkhianati harap cemasku,
tak pernah membawamu pulang kepadaku.

maka sekali ini saja, sayangku,
dengarkan bisik gemetarku,
sebelum senja menjadi terlalu gelap,
sebelum matahari tenggelam dan melenyap,
sebelum bayangku menghilang, dan
menguar bersama debu beterbangan.
dengarkan doa dan mantera yang kuucap
hanya ‘tuk pastikan bahwa
ada suatu masa ketika
langitmu telah menjadi langitku,
nafasmu telah tertambat pada nafasku.

mari, sayangku,
sandarkan bahumu pada hembus angin,
lepaskan genggam tangan kita,
lalu berpeganglah pada gugur daun yang meliuk di udara.
terbangkan mimpi kita ke langit jingga, dan
berjanjilah padaku, sayangku,
bahwa suatu saat nanti kita akan bertemu
di ujung setapak sana,
menagih cinta yang pernah kita titipkan pada Sang Nasib,
mereguk rasa yang pernah kita cicipi bersama
dahulu kala.
karena selalu ada namamu
terukir abadi di dindingdinding batu,
karena selalu ada imajimu
terlukis di kaca jendela kamarku.
karena selalu ada kamu, sayangku,
menantiku di salah satu sudut semestaNya.

jakarta, 020111

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments