Kita yang Terjebak di antara Waktu
aku mengenang waktu dalam butiran pasir
yang berjatuhan dari jemari.
aku tak memerangkapnya dalam saku,
ataupun kotak beludru.
aku hanya mengenang waktu
dalam debu
yang tertiup 'nuju garis tepi matahari.
waktu akan hangus dan terbakar
'nuju tiada,
lalu terlahir kembali
menjadi waktu yang baru
dalam sekumpulan tawa dan airmata.
karena waktu mengajariku tentang luka
yang mengering
dan mengelupas bersama cahaya.
karena waktu adalah nyala
matahari pagi
yang menelusup dari jendela
kamarku.
karena waktu seperti
engkau, sayangku,
jeda yang terjaga di antara
hujan dan bianglala
-abadi.
tapi bagaimanakah waktu akhirnya
'kan terurai?
sementara setapak kian terjal,
matahari kian jauh dan memudar.
maka waktu 'kan menjelma apa saja,
lalu mengkristal
dan menjadi tetes permata
di pelupukmu.
sementara kita masih menunggu
waktu
berhenti berputar, tak lagi
merentang jarak antara engkau dan aku
151010
: ketika rinduku menjadi abu
dalam butiran waktu :)